Informasi ini pertama kali disampaikan oleh seorang kepala dusun kepada personil Polsek Sendana. Secepatnya, Tim Identifikasi Polres Majene bersama personil Polsek Sendana mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengumpulkan informasi dari beberapa saksi mata.

Amri ditemukan dalam kondisi tergantung di atas pohon dengan seutas tali terlilit di lehernya. Proses evakuasi jenazah dilakukan oleh personil Polsek Sendana bersama warga setempat setelah selesai proses olah TKP. Setelah berhasil diturunkan dari atas pohon, jenazah Amri langsung dibawa ke rumah duka di Dusun Batusambua.

Menurut keterangan istri almarhum, Amri meninggalkan rumah pada hari Minggu, 28 Januari 2024, sekitar pukul 18.40 WITA. Setelah itu, tidak ada kabar dari Amri. Pada hari Senin, 29 Januari 2024, sekitar pukul 15.45 WITA, seorang ibu rumah tangga bernama Husna (37) melaporkan penemuan jenazah Amri dalam keadaan tergantung di atas pohon kebun milik almarhum, Setelah menerima laporan, kepala dusun segera menghubungi Bhabinkamtibmas dan babinsa untuk tindak lanjut.

Hasil visum yang dilakukan oleh pihak Puskesmas Tammerodo terhadap tubuh almarhum menunjukkan adanya luka jeratan bekas tali, lebam di dada, lebam di lengan kanan atas depan dan dalam, lebam pada lengan kiri atas bagian dalam, lebam memanjang antara perut dan dada, lebam hingga garis skapula kanan dan kiri, luka di bokong sebelah kanan sebanyak 3 luka ukuran 0,5-1 cm, dan goresan luka pada betis sebelah kanan.

Setelah proses visum selesai, jenazah Amri dibawa ke rumah orang tua korban di Dusun Punya, Desa Seppong, Kecamatan Tammerodo Sendana, untuk selanjutnya dimakamkan.