Kapolres Majene Kawal Langsung Gerakan Aksi Damai Tolak Kenaikan BBM
Polres Majene - Ajun Komisaris Besar Polisi Febryanto Siagian (Kapolres Majene) turun langsung mengawal gerakan aksi mahasiswa tolak kenaikan BBM.
Tak hanya itu, Kapolres Majene juga terlihat mendampingi para mahasiswa longmars menuju bundara tugu juang yang menjadi titik awal aksi damai hingga Menuju pusat aksi di Kantor Bupati Majene.
Kali ini terlihat ratusan massa mahasiswa turun ke jalan meluapkan aspirasinya tolak kenaikan BBM yang menurut mereka sangat berdampak buruk bagi masyarakat menengah kebawah.
Seperti aksi-aksi sebelumnya agar aspirasi yang disampaikan mendapat perhatian dari pemerintah maupun masyarakat pada umumnya, para mahasiswa memblokade jalan raya yang dilangsungkan di tugu juang pusat pertokoan dan di depan Kantor Pemerintah Daerah Majene, Rabu (7/9/22).
Tak hanya itu, disela-sela aspirasinya para mahasiswa juga membakar ban sebagai bentuk penolakan keras atas kebijakan-kebijakan pemerintah yang dinilai tidak memihak rakyat.
Dalam orasi yang disampaikan selain membahas tentang isu nasional kenaikan BBM, para mahasiswa juga menagi janji-janji pemerintah untuk segera menyalurkan bantuan kepada korban gempa di Malunda dan Ulumanda yang sudah dua tahun ini hanya sebatas janji saja.
Mereka juga meminta pemerintah daerah untuk memberikan dukungannya secara kelembagaan menolak kenaikan BBM, jika tidak diindahkan maka para mahasiswa akan menyegel kantor Bupati Majene.
Sementara itu, Kepolisian Resor Majene selain melakukan pengawalan, pengamanan, pengalihan arus lalu lintas juga terus menghimbau para mahasiswa agar tetap menjaga ketertiban dan tidak mengesampingkan hak-hak masyarakat disekitar lokasi aksi.
"Adik-adik mahasiswa adalah kaum terdidik dan terorganisir, silahkan luapkan aspirasinya namun tetap perhatikan pihak lain seperti pengguna jalan dan masyarakat sekitar," imbau para petugas.
Di kantor Bupati sendiri para mahasiswa diterima langsung oleh Wakil Bupati Majene Arismunandar, didampingi langsung Kadis Pendidikan serta Kapolres Majene.
Menyikapi aspirasi yang menjadi harapan rakyat melalui suara mahasiswa ini, Wakil Bupati Majene menyebutkan terkait kenaikan BBM pihaknya menegaskan pemerintah pasti pro kepada rakyat. Hanya saja sebagai bagian dari pemerintah tentu harus mengikuti aturan-aturan yang ada.
Intinya kami tetap pro kepada adik-adik mahasiswa namun prosesnya kami harus mengikuti prosedur untuk selanjutnya disampaikan kepada pemerintah pusat.
Terkait isu lokal SPBU nelayan saat ini kuotanya memang masih terbatas namun kami akan terus upayakan ada penambahan.
Sedangkan untuk bantuan kepada korban gempa baru-baru ini sudah di bahas bersama dan stimulan akan kami pusatkan di PNPB Pusat agar tersalur dengan baik.
Armada pemadam kebakaran, lanjut Wakil Bupati juga akan ada penambahan sebanyak 2 unit. Sementara isu-isu turunan lainnya sementara dalam proses dan akan diupayakan secara maksimal terwujud sesuai harapan rakyat, ungkap Wakil Bupati.
Menyakinkan para mahasiswa tentang dukungan pemerintah pro kepada rakyat, pihaknya membuat pernyataan tertulis terkait revisi keputusan pemerintah pusat tentang penolakan kenaikan BBM.
Selanjutnya, para mahasiswa setelah mendapat dukungan kelembagaan dari pemerintah pusat membubarkan diri secara tertib.
Aksi damai ini juga di pantau langsung oleh Direktur Samapta Polda Sulbar Kombes Pol Hari dan mengucapkan apresiasi kepada seluruh personel yang telah melakukan pengamanan dengan profesional yang ditandai dengan pelaksanaan aksi yang aman, tertib dan terkendali.
Humas Polres Majene