Sat Polair Polres Majene Amankan Proses Bongkar Muat KM Sabuk Nusantara 93 di Pelabuhan Passarang
Polres Majene - Personel Satuan Polisi Perairan (Sat Polair) Polres Majene kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga keamanan dan kelancaran aktivitas pelayaran di wilayah pesisir Kabupaten Majene.
Pada Jumat (21/11/25), Sat Polair
melaksanakan pengamanan menyeluruh dalam proses bongkar muat KM Sabuk Nusantara
93 Perintis yang tiba dan sandar di Pelabuhan Passarang, Kecamatan Banggae setelah melakukan perjalanan dari
Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan.
KM Sabuk Nusantara 93 bertolak dari
Kotabaru pada Kamis (20/11/25) sekitar pukul 14.00 Wita dan tiba dengan selamat
di Pelabuhan Passarang pada keesokan harinya. Berdasarkan data kedatangan,
kapal perintis tersebut mengangkut 117 penumpang,
masing-masing terdiri dari 99 orang dewasa,
14 anak, dan 4 bayi.
Setibanya
kapal di pelabuhan, personel Sat Polair Polres Majene langsung melakukan
langkah pengamanan termasuk pengawasan arus penumpang yang turun, pemeriksaan
barang bawaan, serta memastikan seluruh proses bongkar muat berlangsung tertib
dan aman. Petugas juga melakukan pemantauan area dermaga untuk mencegah
terjadinya pelanggaran maupun hal-hal yang dapat mengganggu aktivitas
pelabuhan.
Pengamanan
ini dilakukan melalui kerja sama multipihak, melibatkan Syahbandar Kabupaten Majene, PT
Pelni Cabang Parepare, serta Pegawai
Karantina Hewan dan Ikan Satker Pelabuhan.
Kolaborasi tersebut diarahkan untuk
memastikan pemeriksaan dokumen pelayaran, kesehatan hewan dan ikan, serta
validasi barang bawaan penumpang berjalan sesuai prosedur keselamatan dan regulasi
pelayaran yang berlaku.
Kepala
Sat Polair Polres Majene IPTU Armin menegaskan
bahwa kegiatan pengamanan kapal perintis merupakan bagian dari tugas rutin guna
mendukung keselamatan pelayaran dan memberikan rasa aman kepada masyarakat.
“Setiap armada yang masuk dan
keluar pelabuhan tetap menjadi perhatian kami. Pengawasan ketat dilakukan tidak
hanya pada penumpang, tetapi juga barang bawaan demi mencegah potensi
kerawanan,” ujarnya.
Kehadiran personel di lapangan
diharapkan mampu memberikan kepastian layanan dan kenyamanan bagi setiap
penumpang yang menggunakan transportasi laut sebagai jalur perjalanan mereka.