post-image

Wakapolres Majene Hadiri Final Festival Sandeq Teluk Mandar 2024

Majene - Wakapolres Majene, Kompol Agussalim Arsyad, turut hadir dalam acara puncak Festival Sandeq Teluk Mandar 2024, yang memperlombakan Lomba Segitiga Perahu Sandeq. Acara ini berlangsung di pesisir Pantai Labuang, Kelurahan Labuang, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Selasa (13/8/24).

 

Selain Wakapolres Majene, acara ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting lainnya, seperti Wakil Bupati Majene Aris Munandar S.Stp., Pasi Ops Kodim 1401/Majene, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Majene, serta para tamu undangan lainnya. Kehadiran para tamu undangan menambah semarak acara yang menjadi bagian dari rangkaian perayaan kebudayaan di wilayah Mandar tersebut.

 

Sebanyak 12 perahu sandeq berlaga dalam babak final lomba segitiga untuk memperebutkan gelar juara pada Festival Sandeq Teluk Mandar 2024. Perahu-perahu tersebut adalah:

1.         Perahu Sandeq Cahaya Zikir

2.         Perahu Sandeq Amanah Padi

3.         Perahu Sandeq Ratu Cinta

4.         Perahu Sandeq Teluk Mandar

5.         Perahu Sandeq Nur Amanah

6.         Perahu Sandeq Amanah Padi II

7.         Perahu Sandeq Cendrawasih

8.         Perahu Sandeq Rua Piolo

9.         Perahu Sandeq Garuda Wisnu Kencana

10.       Perahu Sandeq Sinar Banggae

11.       Perahu Sandeq Bintang Timur

12.       Perahu Sandeq Itandipanna

13.      

Dari hasil perlombaan, Perahu Sandeq Cahaya Zikir dari Kabupaten Polman berhasil keluar sebagai juara pertama. Mereka berhak mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp.10.000.000 dan sebuah trophy. Di posisi kedua, Perahu Sandeq Cendrawasih dari Kabupaten Majene, dan di posisi ketiga, Perahu Sandeq Rua Piolo juga dari Kabupaten Majene yang juga masing-masing mendapatkan hadiah trophy dan uang tunai.

 

Wakapolres Majene mengatakan, Festival Sandeq Teluk Mandar 2024 menjadi ajang yang tidak hanya mempertunjukkan kebolehan para pelaut dalam mengarungi lautan, tetapi juga sebagai upaya melestarikan budaya maritim yang telah menjadi bagian dari identitas masyarakat Mandar selama berabad-abad.

 

Semoga kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan agar budaya serta kearifan lokal di tanah mandar ini dapat tetap terjaga dan lestari, pungkas Wakapolres Majene